Penadigital.id - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Sumpah Dokter Gelombang Ke II Tahun 2024 di Aula Soll Mariana Hotel, Serpong, Jum'at (27/12).
Acara ini
dihadiri oleh Anisia Kumala Wakil Rektor I Uhamka, dr. Wawang S. Sukarya Dekan
FK Uhamka, Prof Hamed Oemar Ketua Senat FK Uhamka, Khadib Umaidi Ketua Umum PB
IDI, sejumlah Direktur Rumah Sakit di Wilayah Jabodetabek, Stakeholder FK
Uhamka, dan para Dokter Uhamka yang dilantik.
Sumpah Dokter
Gelombang Ke II Tahun 2024 merupakan Prosesi pengucapan janji oleh seseorang
yang telah diangkat menjadi dokter. Mahasiswa FK yang melakukan sumpah dokter
saat ini telah melalui tahapan-tahapan yang cukup berat, diantaranya Uji
Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), Observed Structured
Clinical Examination (OSCE) Nasional, dan ujian Computer Based Test (CBT)
Nasional.
Anisia Kumala
Wakil Rektor I Uhamka berharap para dokter yang telah disumpah hari ini dapat
mengimplementasikan nilai dan visi Uhamka sebagai Prophetic Teaching
University, sehingga para dokter dapat cerdas secara akademik, emosional,
sosial, dan spiritual.
"Hasil yang
anda terima hari ini beranjak dari perjuangan yang luar biasa, maka
internalisasi yang sudah anda dapatkan harus dikuatkan, bukan hanya secara
kognitif tapi juga emosional, sosial, dan spiritual. Tonjolkan value spiritual
itu ketika anda melakukan pekerjaan anda sebagai dokter, sehingga anda dapat
berperan dalam dunia kesehatan nasional," sampai Anisia.
dr. Wawang S
Sukarya, Dekan FK Uhamka berpesan agar para lulusan dapat menjaga prinsip utama
seorang dokter yaitu mengutamakan dedikasi kemanusiaan dan keamanan pasien,
memenuhi keterampilan yang kompeten, dan selalu menjaga etika sebagaimana kode
etik kedokteran Indonesia.
"Teruslah
bermanfaat bagi masyarakat dan teruslah berperan dalam meningkatkan indeks
pembangunan manusia di Indonesia," ujar dr. Wawang.
Dalam
sambutannya, dr. Adib Khumaidi selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
berpesan kepada para lulusan FK Uhamka agar dapat terus membangun koneksi yang
luas, karena seorang dokter akan menghadapi tantangan yang lebih kompleks di
dunia kesehatan di Indonesia.
"Saat ini
kita menghadapi dunia kesehatan yang lebih kompleks, begitupun di masa depan.
Maka teman-teman dokter profesional ini harus mampu membuka peluang-peluang
yang besar dalam menjawab tantangan itu, melalui koneksi dan hubungan yang baik
dengan sesama dokter hingga kepada pasien," tuturnya.
0 comments