Edy Suandi selaku Mantan Presiden Forum Kepala Sekolah Indonesia (FRI), mengatakan hal itu kerap terjadi sepanjang tahun 2022. Hal itu tak lepas dari program kampus bebas belajar dan mandiri (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek. (Kemendikbudistek). Hal ini diungkapkannya saat menyampaikan materi “End of the Year in Education for 2022,” Senin (26/12).
“Ada baiknya mencoba menyesuaikan keterampilan lulusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” ujarnya.
Di SMK, misalnya, saat ini ada program SMK Center of Excellence yang mendorong link and korespondensi antara sekolah dan industri. Jika dilihat dari perguruan tinggi, maka penting juga untuk meningkatkan kapasitas lulusan yang reseptif.
“Ya, misalnya di perguruan tinggi, magang penelitian independen bersertifikat akan mendorong mereka nanti, ketika mereka lulus, mereka benar-benar memenuhi harapan dunia kerja,” lanjutnya.
Hal ini sekaligus dapat mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri saat ini, ujarnya. MBKM, kata Edy, telah membangun hubungan yang baik antara pendidikan dan dunia kerja. “MBKM membawa pengayaan praktis untuk bekerja, tergantung pada preferensi masing-masing orang,” pungkasnya.
DYL_RPH
0 comments