Program tersebut mengusung tema “Digitalisasi Berbasis Blockchain, Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi”.
Sementara itu, Budi Djatmiko selaku Ketua Umum APTIS menjelaskan bahwa Rembuk Nasional dan Rapat Pengurus kali telah diikuti sekitar 2.500 peserta yang terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, profesor, akademisi termasuk perwakilan pemerintah.
"Untuk penerapan blockchain ini akan sama jika melihat Internet di 20 tahun yang lalu. Belum terdapat definisi final, karena semuanya masih terus berkembang," ujar Deni.
Deni mengatakan bahwa masyarakat selama ini blockchain hanya sebatas bitcoin, trading, untung dan rugi. Padahal, blockchain tersebut dapat menjadi revolusi marketing, bisnis, manajemen, politik bahkan pendidikan yang menciptakan perubahan signifikan diberbagai bidang pekerjaan. Hal ini disampaikan Deni dengan ilustrasi blockchain iceberg.
"Sebagai developer blockchain, kami berusaha untuk menciptakan zaman, bukan untuk mengikuti zaman," tutur Deni.
DYL
0 comments