![]() |
Sumber : freepik.com |
Penadigital.id, Jakarta -- Kebiasaan
duduk terlalu lama atau kurang aktivitas fisik menimbulkan sejumlah bahaya
kesehatan. Salah satu di antaranya yakni risiko terkena stroke.
Sebuah studi yang dilakukan American Heart
Association menemukan, orang yang duduk delapan jam atau lebih setiap hari
tanpa aktif secara fisik, tujuh kali lebih berisiko terkena stroke daripada
orang yang menghabiskan kurang dari empat jam duduk dan setidaknya 10 menit
berolahraga setiap hari.
Raed Joudi, penulis utama penelitian ini yang juga
seorang sarjana klinis di McMaster University di Ontario, Kanada mengatakan,
saat seseorang duduk terlalu lama maka glukosa, metabolisme dan aliran darah
akan terganggu. Hal ini menyebabkan peradangan dalam tubuh meningkat.
"Perubahan ini, dari waktu ke waktu, mungkin
memiliki efek buruk pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan
jantung dan stroke," kata Joudi, sebagaimana dikutip dari Media CNN.
memasok darah ke otak tersumbat.
"Jika stroke tidak diobati dengan cepat,
sel-sel otak di daerah itu mungkin mulai mati karena kekurangan oksigen,"
kata dia.
Tanda-tanda terserang stroke
Stroke tak hanya terjadi saat anda mengalami
kelumpuhan mendadak. Ada beberapa tanda awal yang bisa anda deteksi saat
penyakit ini mulai menyerang.
Profesor Kedokteran Johns Hopkins di Baltimore,
Maryland, Kerry Stewart menyebut, gejala umum yang paling mungkin terlihat
adalah bagian lengan, kaki dan wajah yang mulai terasa lemah.
Gejala lain juga muncul saat anda berbicara. Misal
terdengar cadel hingga kesulitan melihat atau bahkan mendengar.
"Jika anda tiba-tiba mengalami sakit kepala
parah yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan lain yang Anda miliki, itu
juga bisa menjadi gejala stroke," kata dia.
Tak hanya itu, menurut CDC, saat anda mulai merasa
kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan juga bisa menjadi tanda awal
anda terkena stroke.
Anda bisa memulainya dengan berdiri sesekali, naik
turun tangga saat berada di kantor alih-alih memilih lift. Apalagi dalam
penelitiannya, American Heart Association juga menyebut orang dewasa harus
mendapatkan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas fisik dengan intensitas
sedang.
"Aktivitas dianggap intensitas sedang ketika
Anda berolahraga cukup untuk meningkatkan detak jantung dan mengeluarkan
keringat, seperti jalan cepat atau bersepeda," kata Joudi.
Tak hanya itu, stroke juga bisa diminimalisir jika anda menjauhi beberapa faktor penyebab risiko
terkena stroke lainnya seperti mengonsumsi alkohol dan makanan tidak sehat
lainnya.
"Meningkatkan aktivitas fisik hanyalah salah
satu komponen penting dari pengurangan risiko stroke, harus diikuti dengan diet
bergizi, berhenti merokok, dan memeriksa serta mengobati kondisi seperti
tekanan darah tinggi dan diabetes," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
0 comments
Author
Redaksi Penadigital.id